Founder of

Biasanya kalo weekend, aku pergi ke rumah kakak di Tangerang. Tapi karena istri kebetulan ada di Jakarta, maka hari Minggu kali ini aku ingin menghabiskan waktu dengan jalan² di Jakarta. Rencananya sih pengen ke Taman Mini Indonesia, tapi karena dari hujan telah turun sejak subuh serta cuaca Jakarta yang tidak menentu, akhirnya kita sepakat untuk pergi ke kota Tua saja.

Kita bangun pagi jam 6:00 dan siap² ke gereja Katedral dulu. @atanasia_rian katanya pengen banget misa disana, jadilah kita ikut misa dulu. Selesai ibadat, kita langsung meluncur ke Kota Tua. Kalau dari maps jarak antara Katedral sampai Kota Tua sekitar 2 km, lumayan kalau jalan kaki ?. Sesampai di Kota Tua, tujuannya sudah pasti mencari makan untuk mengisi amunisi. Kita memilih makan di daerah belakang gedung UOB Kota Tua. Disitu tempatnya mirip kayak kampung Ketandan di Yogyakarta. Makanan yang ada disitu ya sudah pasti kayak yang ada di Pecinan Jogja ?

Setelah kenyang, kita melanjutkan perjalanan menuju Museum Bank Indonesia. Di museum ini kita dapat melihat sejarah tentang uang di Indonesia serta mengetahui sejarah perekenomian Indonesia sejak jaman Belanda. Tidak seperti museum biasanya, di museum BI, seluruh diorama dan ruangannya sangat bersih dan rapi. Yang paling berkesan di museum ini menurut aku adalah adanya berbagai macam koleksi mata uang dari berbagai negara di dunia serta mata uang kuno mulai jaman Majapahit sampai uang IDR emisi tahun 2014. Aku sendiri baru tau kalau uang jaman Majapahit dulu besarnya cuma sekancing baju aja ?

Jalan² ke museum ini juga tidak membutuhkan banyak biaya, kita cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 5.000 untuk masuk ke museum ini. Sebagai tambahan informasi, Museum Bank Indonesia juga menyajikan film-film kartun anak-anak tentang sejarah uang dan Bank Indonesia, jadi gak perlu takut anak² akan bosan saat berkunjung di museum ini.

Setelah puas keliling dan mengambil beberapa foto di Museum Bank Indonesia, aku dan riant jalan kaki menuju Kota Tua.Di pusat Kota Tua, kita akan menemukan banyak sekali atraksi seniman jalanan mulai dari penampilan cosplay, manusia batu hingga keliling kawasan kota tua menggunakan sepeda onthel. Disini kita juga bisa masuk ke berbagai museum antara lain Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik. Selain itu ada juga Batavia History, sebuah tempat makan dan minum yang cocok untuk nongkrong bersama teman-teman.

Berhubung cuaca semakin mendung dan takut hujan turun, kita pun memutuskan untuk kembali saja menggunakan KRL. Stasiun Jakarta Kota bisa ditempuh jalan kaki kurang lebih 5 menit dari Kota Tua. Ini liburanku, mana liburanmu? Hehehe..

Tomi Purba

Verba Volant, Scripta Manent! Jadilah sejarah dalam kehidupanmu masing-masing.

Recent Posts

Cobain Langsung Laptop Gaming ROG Zephyrus G16, ROG Zephyrus G16 G14, dan TUF A15 di Event ASUS ROG Blogger Gathering

Rabu, 20 Maret 2024 kemarin aku berkesempatan untuk mengikuti event ASUS ROG Blogger Gathering Yogyakarta…

9 months ago

ASUS Vivobook 14 A1404, Laptop Pelajar yang Mendukung Produktivitas

Kini pelajar tidak hanya membutuhkan laptop untuk sarana hiburan saja tetapi juga untuk mengerjakan tugas…

10 months ago

Ini Alasan Mengapa KTA adalah Produk Kredit Bank Terbaik

Kredit tanpa agunan adalah produk bank yang banyak diminati. Terdapat beberapa faktor yang membuat masyarakat…

1 year ago

PRUlink NextGen Bantu kita Tenang Masa Depan

Siapa yang tidak ingin mempunyai masa depan yang lebih baik? Semua orang pasti menginginkannya. Saat…

1 year ago

Rumah Matahari Turi Tempat Untuk Camping, Cafe dan Jeep Tour di Merapi Jogja

Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan merupakan sebuah kalimat penggalan dari sajak yang ditulis…

1 year ago

10 Bagian Perawatan Motor yang Wajib Dilakukan Riders

Genap satu dekade, belalang tempur berwarna putih biru milik istri telah menemani perjalanan hidup mengelilingi…

2 years ago

This website uses cookies.