Tepat pada hari Sabtu tanggal 22 September 2018 kemarin, aku resmi menyandang status baru dalam kehidupan ini yaitu menjadi seorang Bapak. Ya, anak pertama aku dan @atanasia_rian telah terlahir di dunia di Yogyakarta pada pukul 19:35 WIB. Rasa kebahagian menyelimuti keluarga besar kami berdua dan tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan doa yang telah diberikan di akun Instagram atau melalui WhatsApp dan sms.
Sebenarnya HPL (Hari Perkiraan Lahir) adalah 26 September esok, namun ternyata maju lebih awal menjadi 22 September karena istri mengalami pecah ketuban pada Sabtu pagi hari sekitar pukul 8. Saat itu setelah buang air kecil, Riant mengatakan bahwa dirinya merasa ada air lendir yang keluar dan setelah dicek ternyata itu air ketuban. Akhirnya kami berdua langsung memutuskan menuju IGD (Instalasi Gawat Darurat) di Rumat Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Sadewa di daerah Babarsari, Yogyakarta dan langsung ditangani oleh Dr. Ariesta Christianawati.
Setelah dilakukan USG dan pemeriksaan, Riant telah mengalami bukaan kedua dan memang terjadi pecah ketuban. Oleh dokter diberikan induksi melalui obat ukuran kecil dan disuruh menunggu hingga jam 3 sore. Hingga sore hari, Riant masih belum merasaka kontraksi apapun dan setelah dilakukan observasi oleh perawat, hasilnya masih bukaan kedua.
Kami diinformasikan untuk dilakukan induksi lagi menggunakan obat dan sejak pukul 16:00 WIB sudah mulai sering merasakan kontraksi. Kami berdua memang masih berharap agar persalinan bisa dilakukan secara normal. Namun apa mau dikata, hingga pukul 18:00 WIB istri masih mengalami bukaan kedua dan akhirnya dokter memberikan saran untuk dilaksanakan operasi haesar. Dokter mengatakan bahwa dilakukan induksi melalui suntik/infus sepertinya resiko terlalu besar. Kami berdua pun akhirnya sepakat untuk dilaksanakan proses SC.
Tepat pukul 18:15, istri masuk ruang operasi. Dan akhirnya tepat pukul 18:45 ada seorang perawat yang keluar dari ruang operasi dan mengatakan “suami dari ibu Riant ?!” Aku pun langsung menuju perawat tersebut dengan perasaan bahagia yang campur aduk sambil melihat si buah hati yang cantik. Terima kasih Tuhan atas berkat dan karuniaMu yang luar biasa ini.
Perawat mengatakan bahwa bayi anak pertama kami telah lahir dengan berat badan 3.15 kg dan panjang 50 cm serta berjenis kelamin perempuan. Rasanya saat itu ada bahagia dan haru, pengen nangis tapi kok ya malu di depan para perawat disitu wkwkw.. Istri pun akhirnya keluar dari ruang operasi pada pukul 20:15 WIB dan akhirnya kami berdua resmi berubah status menjadi Bapak dan Ibu dari Aurora Viona Kusuma Purba.
Setelah berada di ruang kamar, perawat memberikan ari² bayi dan akhirnya dibawa oleh Bapak Mertua untuk ditanam di rumah. Ada beberapa peralatan yang ditanam bersama ari² dan semoga harapan kami bisa terwujud kelak, Amin.
Sekali lagi terima kasih kepada teman², rekan², sahabat dan sanak saudara yang tidak bisa disebutkan satu² yang telah memberikan doa untuk kami bertiga. Terima kasih kepada dokter Ariesta berserta perawat di RSKIA Sadewa yang telah membantu setiap proses dan perawatan hingga pagi dini hari, kalian luar biasa.
Tidak lupa kami mohon kepada semua pembaca artikel ini, semoga kelak, Viona bisa menjadi Puteri yang membanggakan kedua orang tua dan berguna bagi keluarga, sesama, agama, bangsa dan negara serta menjadi lebih baik dari kedua orang tuanya. Amin.
Rabu, 20 Maret 2024 kemarin aku berkesempatan untuk mengikuti event ASUS ROG Blogger Gathering Yogyakarta…
Kini pelajar tidak hanya membutuhkan laptop untuk sarana hiburan saja tetapi juga untuk mengerjakan tugas…
Kredit tanpa agunan adalah produk bank yang banyak diminati. Terdapat beberapa faktor yang membuat masyarakat…
Siapa yang tidak ingin mempunyai masa depan yang lebih baik? Semua orang pasti menginginkannya. Saat…
Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan merupakan sebuah kalimat penggalan dari sajak yang ditulis…
Genap satu dekade, belalang tempur berwarna putih biru milik istri telah menemani perjalanan hidup mengelilingi…
This website uses cookies.