Bersepeda menurut aku merupakan olahraga paling favorit dan populer di tahun 2020 ini. Apalagi semenjak pandemi Covid-19 dimulai Maret 2020 lalu, semua orang jadi rajin sepedaan untuk meningkatkan stamina dan immunitas tubuh. Di Yogyakarta hampir semua tempat makan atau spot-sport wisata alam sekarang banyak dikunjungi oleh pesepeda, bahkan beberapa waktu lalu waktu aku bersepeda ke Kebon Empiring Bintaran di Jl Wonosari, ada rombongan pesepada yang gowes dari Sayegan, Sleman. Pikirku, gilaa dengkulnya udah cor-coran beton bisa bersepeda sejauh itu wkwkwk.. Aku sendiri sudah beberapa kali ikut bersepeda bersama rekan-rekan kantor. Kita beberapa kali fun bike ke Candi Plaosan, Candi Banyunibo, Plataran Museum, Tugu Batu Sabo sampai terakhir memberanikan diri gowes ke Spot Riyadi. Untukku, ke spot riyadi ini cukup berat karena selain tanjakannya cukup curam, kaki dan dengkul aku belum kuat. Alhasil untuk naik spot Riyadi, aku sempat 2x berhenti dan sempat menuntun sepeda juga hehe.. Namanya juga goweser nyubi 🙂
Table of Contents
Karena sering bersepeda, istri ternyata juga pengen ikutan. Tapi dia menyadari kalau badan dan stamina tubuhnya masih belum bisa diajak sepeda jauh. Pernah dicoba sepedaan keliling kecamatan aja, nafasnya udah terengah-engah dan badan sakit semua. Alhasil setelah browsing sana-sini di Google, muncul ide untuk menggunakan e-bike saja untuk istri. Sepeda elektrik atau e-bike adalah sepeda yang memiliki dinamo pada ban depan/belakang serta baterai yang berfungsi untuk membantu seseorang yang ingin bersepeda tapi masih belum kuat kakinya. Kita pun akhirnya browsing di Google, sepeda elektrik apa yang sesuai dengan kebutuhan dan kantong dan pilihan pun jatuh pada Sepeda Elektrik Lankeleisi G660.
Sepeda Elektrik Lankeleisi G660 paling mudah dibeli secara online karena Lankeleisi belum memiliki agen resmi di Indonesia. Kalian bisa membeli di marketplace atau di JakartaNotebook yang setauku paling murah. Sepeda Elektrik Lankeleisi G660 menurut informasi merupakan pabrikan dari China/Taiwan. Jika ingin melihat-lihat website official Lankeleisi bisa berkunjung ke https://lklsebike.com. Kenapa milih Lankeleisi tom, belum pernah dengar tuh namanya?? Hal ini sering banget ditanyakan sama teman-temanku, tapi mungkin nama Lankeleisi belum sering didengar di Indonesia, tapi di dunia maya, Sepeda Elektrik Lankeleisi sudah memiliki komunitas online yang anggotanya tersebar di seluruh Indonesia. Hal inilah yang membuat aku juga yakin mengambil sepeda ini karena kalau ada komunitas maka kalau ada kendala bisa mencari bantuan dengan cukup mudah juga.
Bagi teman-teman yang membeli Lankeleisi G660 melalui JakartaNotebook.com, khusus wilayah Yogyakarta bisa langsung diambil di tokonya di Jl AM Sangaji sekaligus dirakitkan oleh tim teknis JakartaNotebook. Ini video unboxing dan cara merakit e-bike Lankeleisi G660. Kemarin sempat divideokan sama istri saat unboxing dan merakitnya. Ternyata sepeda Lankeleisi G660 ini sudah dalam keadaan semi rakitan jadi gak mulai merakit dari 0. Daripada penasaran, yuk lihat video unboxing dan merakit Lankeleisi G660 berikut ini ya
Spesifikasi dari e-bike Lankeleisi G660 sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sepeda lipat atau sepeda biasa pada umumnya. Oh, iya Lankeleisi G660 memiliki 2 type sebenarnya yaitu Luxury dan Deluxe. Nah yang ada di JakartaNotebook dan banyak dipasarkan di Indonesia itu kebanyakan versi yang Luxury. Secara spesifikasi teknis gak ada perbedaan di kedua type itu tapi sepengetahuan aku kalau tipe Deluxe itu menggunakan remote dan aksesoris yang diberikan juga lebih banyak. Untuk detail spesifikasi Sepeda Lipat Elektrik Lankeleisi G660 bisa dilihat sebagai berikut:
Material | Frame: 6061 aluminum alloy full suspension folding frame Handelbar Sets: 6061 aluminum alloy, 25.4*570mm Fork: Alloy Crown Suspension Fork Shifting Lever: Shimano TX50-7 Rear Derailleur: Shimano TY300 Cranksets: Prowheel, Aluminum crank square hole 52T Freewheel: Shimano MF-TZ21 14-28T Chain: KMC 7s Brake: ZOOM Mechanical disc brake with power cut off feature Wheel: Magnesium Alloy One-piece Wheel 20″ Tire: KENDA 20*1.95 |
Battery Type | Lithium Battery 48V 10.4Ah Charging Time 5~8h |
Others | Highest design speed 25-35km/h Motor Power: 400W Range per Power: 31 – 60 km Fit for 160-180cm rider Load capacity: 150kg Net Weight: 22kg |
Sudah cukup mumpuni sepeda Lankeleisi G660 ini untuk digunakan gowes bagi pemula atau semi pro yang ingin bersepeda cukup jauh tapi stamina tubuh masih kurang. Untuk diketahui Lankeleisi G660 memiliki 3 mode yaitu Pedal Assist (5 kecepatan), Program Pedal Assist dan Full Throttle. Untuk Pedal Assist terdapat 5 pilihan kecepatan untuk membantu kalian saat bersepeda. Ibaratnya kita saat bersepeda di jalan tanjakkan, kita tidak akan terasa lelah karena saat mengkayuh sepeda kita mendapatkan tambahan tenaga listrik. Sedangkan untuk Program Pedal Assist itu tenaga tambahan yang diberikan akan sesuai dengan kemampuan kayuhan sepeda kita. Dan terakhir kalau full throttle ya artinya kita cuma nge-gas aja dan sepeda udah bisa jalan sendiri namun maksimal hanya 20-35 km/jam tergantung berat pesepada dan kondisi jalanan.
Mengapa aku memilih menggunakan Sepeda Elektrik Lankeleisi G660? Alasan utamanya karena spesifikasi teknis dan harga seimbang, sepeda Lankeleisi G660 juga bisa dilihat sehingga memudahkan untuk dimasukkan ke dalam mobil dan kita bisa sepedaan dimana dan kapan saja. Selain itu dibandingkan ebike lainnya, Lankeleisi G660 memiliki pilihan pedal assist paling banyak serta memiliki baterai yang cukup besar sehingga tak perlu takut gowes sampai Solo juga berani #KalauKuat wkwkwkw Lankeleisi juga dilengkapi shock depan sehingga saat menghadapi jalan yang bukan aspal, maka goncangan gak akan terasa. Soalnya biasanya kalau Seli (sepeda lipat) asal dibawa ke jalan tanah pasti udah ngeluh sakit semua badan. Velg ban Lankeleisi G660 juga menggunakan model racing jadi lebih dinamis saat digunakan dalam bersepeda.
Keunggulan lainnya yaitu bonus yang diberikan saat melakukan pembeliaan Lankeleisi G660 sangat banyak. Selain udah dilengkapi LED Digital untuk odometer, kita juga akan mendapatkan lampu depan, lampu belakang, bel sepeda biasa, pompa angin, kunci sepeda serta paketan kunci yang bisa digunakan untuk memperbaiki atau mengencangkan baut-baut jika kendor nantinya.
Secara overall karena baru digunakan oleh istri selama seminggu ya sangat puas dengan Lankeleisi G660. Buat teman-teman yang tinggal di Jogja, yuk gowes bareng. Kalau aku tetap gowes manual kok jadi gak usah takut kalau gak kuat, aku temenin dorong nanti hahaa.. Mungkin setelah 6 bulan nanti dibikin tulisan lagi gimana pemakaian Lankeleisi G660 ya. Stay tuned 🙂
Rabu, 20 Maret 2024 kemarin aku berkesempatan untuk mengikuti event ASUS ROG Blogger Gathering Yogyakarta…
Kini pelajar tidak hanya membutuhkan laptop untuk sarana hiburan saja tetapi juga untuk mengerjakan tugas…
Kredit tanpa agunan adalah produk bank yang banyak diminati. Terdapat beberapa faktor yang membuat masyarakat…
Siapa yang tidak ingin mempunyai masa depan yang lebih baik? Semua orang pasti menginginkannya. Saat…
Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan merupakan sebuah kalimat penggalan dari sajak yang ditulis…
Genap satu dekade, belalang tempur berwarna putih biru milik istri telah menemani perjalanan hidup mengelilingi…
This website uses cookies.